It’s discipline not desire that brings you to your dream
Lebron James
Saya sering kuatir Saat ada teman atau tetangga (yg buta dengan investasi saham) bercerita bahwa dia sedang belajar main saham. Ada yg anaknya masih kecil-kecil, ada yg belum punya pekerjaan tetap. Saya kuatir Karena investasi bukanlah sejenis sihir ajaib yang bisa membuat seorang jadi kaya mendadak. Orang yang melakukan investasi disebut investor, Dan sebagaimana profesi apapun yang perlu waktu belajar yang panjang agar memiliki skill yang memadai, begitu pula Untuk menjadi investor, hindari aplikasi atau orang atau website apapun yang mengklaim dapat membantu anda memahami cara main saham sehingga bisa jadi miliarder dalam semalam.
Istilah “main saham” pun menurut Saya kurang pas, Karena umumnya uang yang diinvestasikan tidak dalam jumlah main-main. Misalnya teman Saya tadi, aktual penghasilannya 8 juta rupiah sebulan, Lalu dia investasikan 4 juta Untuk saham. Nah, kalo saya, jujur Saya tidak akan sanggup merugi 4 juta. Terlalu banyak. Sehingga kalo yang 4 juta tadi ambless yaa udah pasti … Tidur Tak nyenyak, emosi pun meledak, rasanya pingin teriak.. Tidaaaaakkkk… š š
Saya sendiri sangat serius memikirkan rugi yang sanggup Saya tanggung ketika Saya melakukan investasi. Apakah Saya sanggup kehilangan 10.000? Yaaa, sangguplah.. uang parkir seharian di mall Aja pun Rp. 13.000,- . Apakah Saya mampu merugi Rp. 100.000,-? Yaaaaa okelah… Sekali makan berdua atau bertiga di Resto Juga minimal 200 ribuan. Apakah Saya sanggup kehilangan Rp. 500.000,-? Tidaaaakk… š¤š¤š¤. Nah berdasarkan kesanggupan Saya menanggung kerugian itu lah, keputusan-keputusan investasi Saya lakukan.
Cara yang paling tepat untuk berinvestasi adalah disiplin Dan konsistensi. Disiplin menyisihkan Rp. 30.000 seminggu Untuk diinvestasikan selama bertahun tahun akan memberikan hasil yang jauh lebih baik daripada menyetor Rp. 10.000.000,- ke instrument investasi yang menjanjikan imbalan kaya raya tujuh turunan.
Salam cuan,
Karin Sabrina