Sekitar akhir 2017 Saya menutup akun facebook, Saat Itu Saya ingin segera menyelesaikan thesis. Menurut Saya, Sosial media facebook ini terlalu menyita waktu… sementara saya lemah dan tidak kuat menahan diri untuk tidak memeriksa apa yang terjadi pada siapa kapan dan di galaksi mana. Dan pemeriksaan ga penting banget ini bisa berlangsung selama 1-2 jam. Boofff ..what a waste.
Setelah menutup akun sosmed satu satunya tersebut, Saya merasa lebih penasaran dengan apa yang terjadi pada siapa di galaksi mana… 😅😅😅. Dan Saya mulai memahami adiksi pada Sosial media ini sungguh nyata. Bukan hanya penyakit ecek-ecek yang di ada-adakan supaya anak-anak takut dan berhenti main henpon. Dan Sebagaimana yang terjadi pada kecanduan pada umumnya… Berhenti menjadi pencandu adalah perjuangan seumur hidup.
Saya lupa kapan tepatnya Saya mulai kembali rajin memeriksa akun fb kami ( ya … Saya nempel di akun fb suami.. jadi Saya bertahan Untuk tidak membuat akun fb personal.. Tetapi Saya menjadikan fb suami sebagai akun bersama 😅) dan Saya selalu buka fb dari google chrome, aplikasi nya tidak Ada di hp Saya dan suami.
Dan minggu lalu…ntah bagaimana asal.muasalnya… Saya sungguh-sungguh mempertimbangkan Untuk install fb app!! My gudness!! Fortunately… Bagian diri Saya yang dewasa dan bijaksana mampu mencegah Hal Itu terjadi.
Ternyata sebegitu berat adiksi saya dengan akun fb Itu… Setelah bertahun pun bukannya lupa ..eh malah kepingin install aplikasinya lagi…padahal udah nggak punya akun personal… padahal tau banget nggak ada gunanya Kita punya informasi tentang siapa dimana lagi ngapain di galaksi mana.
Perjuangan Untuk sembuh masih panjang kamerad. Wismilak!
Cheers, Karin Sabrina.