
Begini, saat kamu memiliki cita cita yang besar, jangan sekali kali berpikir bahwa segala sesuatu akan berjalan sesuai dengan rencana yang ada di kepala kamu.
Saat kamu berharap proses cerai akan berlangsung dengan mulus, secara memang realitanya pernikahan itu sudah gagal, ya tentu perceraian nya janganlah gagal pula mencapai kesepakatan. Toh sudah sama-sama dewasa kan? Dan ternyata harapan itu pun pupus kandas berkeping keping karena ternyata mantan pasangan kamu orangnya sangat “nggak banget” deh. Ya wajarlah dia ditendang jauh-jauh dari kehidupan kita yekan, sudahlah tampangnya nggak instagrammable, eh kelakuan juga yoloooooo … errggghh untung aja udah cerai.
Nah menghadapi segala realita yang sangat jauh dengan ekspektasi ini tentu mengharuskan kita mengeluarkan super power kita; harus super sabar, super tenang dan super filosofis. Yep… ketika hidup terasa asam, berpikirlah bahwa kekuatan asam itu akan melepaskan kita dari kekuatan lemak-lemak jahat, ketika hidup terasa pahit, berpikirlah bahwa kepahitan ini yang membuat kita mengerti manisnya hidup, ketika kita merasa kita sudah menjalankan segala prosedur dengan baik dan benar, sementara orang lain malah main suap dan melakukan segala sesuatu agar kasus eksekusi harta bersama diperlambat lambat.. berpikirlah segala sesuatu akan selesai pada waktunya. Lakukan yang bisa dilakukan, jika memang sudah tidak ada lagi usaha halal yang bisa kita lakukan, maka percayalah.. hanya orang hebat yang mampu menunggu dengan tenang.
Cheers, Ririnkoko