Salah satu kebiasaan saya yang sulit dikategorikan baik atau buruk adalah membeli buku baru disaat masih ada beberapa buku (yang juga baru dan belum dibaca) yang masih berplastik tersusun di rak. Terasa sangat “rakus” gitu ya, belum selesai baca buku yang satu, udah beli buku yang lain. Jadi ujung ujungnya buku baru yang belum sempat dibaca bertumpuk tumpuk… Termasuk buku yang di foto atas.

Kebuetulan saya mencatat tanggal pembelian bukunya, 25 February 2016, dan 24 february 2019 barulah buku Pak Doerr mulai dibaca. Tidakkah sudah seperti jeda waktu di sinetron era 90an? 3 tahun kemudian…. 😀 Oh iya, patut disebutkan bahwa toko buku kecil; tempat saya membeli buku ini sudah tutup.. hh.. sepertinya sulit bertahan ya bisnis perbukuan ini.. sepanjang ingatan saya, sudah 3 toko buku yang tutup dalam 10 tahun terakhir di kota kami ini.

Saya membeli buku ini karena logo Pulitzer Prize winner book di covernya. Di bagian mukadimahnya, berisi penuh puja puji dari berbagai penerbit, koran dan majalah ternama. Sepertinya buku ini memang sangat keren, menjanjikan pembacanya akan kurang tidur karena begitu nikmatnya buku ini. Buku terakhir yang saya ingat yang membuat saya kurang tidur adalah buku “And the mountains Echoed” by Khaled Hosseini.

Saya harus bilang, bahwa tidak ada penyesalan saya karena waktu tidur yang hilang gara gara membaca buku ini sampai selesai. Bukunya luar biasa! Saya akan memposting resensi buku Khaled Hosseini di lain waktu (mungkin setelah saya selesai membaca buku Anthony Doerr.)

Update resensi buku Anthony Doerr akan saya lakukan segera setelah saya selesai disihir buku itu. Ekspektasi saya berada di titik tertinggi, dan mudah mudahan buku ini memang “sublime” seperti yang di sebut oleh The Times.

Keep on reading my dear..// but why do we read?// to find out who we are.

Cheers.