Red Velvet

Setiap kali saya mendengar ibu saya bercerita pada orang lain tentang saya ( read: mengatai saya, anak perempuan satu satunya), ibu saya pasti berkata: si ririn ini ya, susah kali ramah Sama orang, pelit senyum, dia rame sih Kalo Sama temen temen dekatnya, tapi Kalo Sama orang baru di lingkungan baru dia payah kali berbaur, kurang supel gitu.

Ada yang menanggapi dengan konfirmasi: Iya loh pung, memang kuliat agak apa siapa ini ( orang medan Saat bicara sangat suka mensubstitusi atau menyambung kata apa saja dengan “apa”. Contoh: eh apa, siapanya namamu, apakan dulu apa itu ya. Tapi jangan apa kali kau buat, nanti apa pula dia. Sikit aja itu perlu diapain! 😁😁😁 dan hebat nya si apa nanti bisa ngerti loh.)
Ada yang menanggapi dengan mengaitkan antara tahun kelahiran saya dengan astrologi tiongkok; orang orang yang lahir di tahun Ayam memang begitu pung, pilih pilih dia berteman, tapi ya zaman sekarang baguslah Kayak gitu. Masa semua orang mau dikawanin, nanti jadi narkobaon. Macam anaknya si mamak apa itu.. Dulu pun gitu juga itu bilangin anaknya, ga bisa bergaul, sekalinya dapat kawan malah jadi Salah pergaulan.
Tentu pertanyaannya sekarang adalah kok saya bisa tau dikatai sedemikian rupa, ya iyalah.. Ibu saya mengatai saya di depan saya. Tidak ada yang bisa menghalangi mamak bicara apa sama siapa tentang apa kapan saja. Suka suka mamak lah. Begitu hukum di rumah kami.
Saya pribadi merasa ngga ada yang Salah dengan Cara saya bersosialisasi… Emang ga mungkin Kan kita dekat akrab dengan semua orang, saya tidak anti Sama sosial media tetapi ya merasa tidak nyaman untuk memberi tau kepada handai taulan se sosmed tentang kebingungan saya mau makan apa, saya dimana ngapain Sama siapa.. Dan saya juga tidak nyaman membaca handai taulan se sosmed saling menyindir tanpa menyebut nama.. Dan ujung ujungnya saya malah mencoba merekonstruksi detail pertikaian itu. Buat apa cobak??
Privasi adalah hal yang teramat penting buat saya, mungkin Karena itu saya juga dianggap kurang Gaul Sama mamak.
Well… I’m not everyone cup of tea mak…… And clearly, not everyone one is my cup of tea either. Maksudnya gini mak… Biarin lah aku begini mak, tiap orang memang berbeda. Mamak Sama aku pun beda, mamak suka lapet, aku suka red velvet 😂😂😂 tapi janganlah perbedaan itu membuat kita merepet. Setuju Kan mak?

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s