Iyaa, kembali lagi bersama saya , karin sabrina di blog karin sabrina.com. Tentu anda bertanya tanya kenapa di blog yang super asik ini tidak ada postingan baru selama dua minggu, ya kalaupun anda tidak bertanya seperti itu ya tidak menjadi masalah juga saya tetep akan menjelaskan kok. Mungkin Penjelasan saya akan bermanfaat bagi anda, mungkin bisa sedikit mengurai keruwetan hidup anda, mungkin bisa menimbulkan ide-ide bisnis baru di kepala anda, ya segala peluang terbuka sih.

Dua minggu terakhir ini jadwal saya penuh.. dengan jadwal kerja baru ( cie cieee.. ) dan menunggu. Saya menunggu gaji ( ini hal yang rutin setiap bulan sih ya, di tempat saya bekerja ketepatan waktu dalam menggaji karyawan tidak menjadi prioritas utama, barangkali karena pimpinan beranggapan bahwa kami bertiga .. iya bertiga aja.. adalah orang yang sudah bahagia, tidak pernah mengeluh, tetap bisa berkarya dalam suka cita meski kantong terus merana dalam derita ( ah kata kata berima selalu membuat segalanya terasa lebih enak di dengar bukan? hihihihi. Saya juga menunggu order order pekerjaan yang bisa membantu saya untuk mewujudkan mimpi jalan-jalan keliling ke desa wisata pegunungan dieng. heheh

Selain keahlian menahan marah, menurut saya menunggu adalah juga satu keahlian yang mesti di latih, semacam seni yang mesti kita kuasai agar bisa menjalani hidup dengan bahagia ..a.. a..a ( pake echo biar asik). Karena sependek pengalaman hidup saya, segala sesuatu yang indah dan berharga membutuhkan waktu. Di pilem Tangled ( iya, saya suka pilem animasi. any problem?) si nenek sihirnya itu ada bilang kayak gini : All good thing comes to those who wait.

Setiap kali saya mengingat kalimat itu, saya ingat rendang, makanan paling enak sejagad. Kita mesti menunggu daging has dalam atau luar dimasak dalam santan penuh rempah selama 8-10 jam, baru bisa makan rendang. Lalu kalo sabar menunggu lagi selama 3 hari kita akan diberkati dengan nikmat surgawi deh .. ( menurut saya , rendang yang dipanasin bolak balik selama tiga hari itu .. surga.. )

Kenapa jadi membicarakan rendang sik, ya karena kan topik utamanya kesabaran dalam menunggu. Rendang dan Tunggu adalah saudara dekat kawan.. Maka jika saat ini anda merasa tidak sabar yang amat sangat. Tidak sabar mendapat jodoh, tidak sabar dengan situasi politik di negeri ini , tidak sabar menunggu hasil putusan sidang cerai , tidak sabar menunggu datangnya ide ide kreatif yang feno meno creamy yang sangat anda butuhkan untuk pekerjaan anda sekarang.. Tarik nafas dalam dalam dan ingatlah .. rendang.. eh salah.. ingatlah bahwa segala sesuatu akan indah pada waktunya.

Menunggu degan sabar itu seni tingkat tinggi, dan seperti seni yang lain, ketika kita ingin menguasai seni ini hingga tingkat mahir ( bukan sekedar bisa loh ya.. mahir!) kita mesti sabar melatih diri setiap hari… ri..ri..ri… ( kembali pake echo.. agar meresap ke jiwa)

Ah .. mungkin anda bertanya jadi sekarang saya sudah tidak menunggu lagi dong ya.. Lah ini udah nulis lagi di blognya.. hehe.. masih kak.. masih menunggu ..jadwal dua minggu ini pun bikin saya jungkir balik banget, tapi mulai kemarin sore saya sadar, tidak ada alasan sama sekali bagi saya untuk tidak menulis di sini. Setua ini sudah tak pantas lagi saya berdalih tidak sempat ini itu hanya karena jadwal yang padat. Semua orang diberi jam yang sama 24 jam sehari.Ada yang bisa sangat kreatif dan produktif, mampu bekerja 60-70 jam seminggu, dan masih bisa menyisihkan waktu untuk melakukan hal lain seperti ikut aktif di organisasi philantropis , ada pula yang masih sanggup berlatih dengan alat musik 3 jam sehari di luar jam kerja yang segila itu tadi.. karena itu tidak ada alasan bagi saya .. atur waktumu karin.. plak! yang efektif.. plak! jangan cuma baca berita di medsos bisa sampe 2 jam. Plak ! Plak!

Maka , seperti yang selalu diingatkan oleh pemimpin pemimpin luar biasa di negeri ini: rendang .. rendang.. rendang.. eh maaf .. kerja.. kerja..kerja.. !