Tully

Saya jarang menonton film, tentu ukuran jarang ini Perlu diperjelas, jarang dalam konsep saya adalah sepanjang 2018 ini saya baru sekali nonton film, dan itu adalah film Tully. Nontonnya di laptop pulak.

Film nya menceritakan tentang Marlo Monroe, seorang ibu depresi yang Hamil tua anak ke-3 di usia 40 an, anak pertama dan kedua juga masih kecil-kecil, Sarah 8 tahun dan Jonah 5 atau 6 tahun. Jonah membutuhkan terapi khusus, dan terancam dikeluarkan dari sekolah Karena sulit bergaul dan emosional di dalam kelas.

Marlo Punya suami (Drew) Yang di sebutnya “seperti Pria pada umumnya”, sehari hari di isi dengan pergi kerja, pulang kerja, komentar yang menyebalkan such as oh.. Cold pizza for dinner ya?, main PS, tidur, repeat. Drew tahu istrinya menunjukkan gejala depresi berat setelah melahirkan Jonah, tetapi tidak menganggap itu sebagai suatu hal yg serius.

Marlo adalah gambaran real dari super mom jaman now. Melahirkan per vaginam, menyusui ( I do surprise betapa umum anggota website ibu Hamil dan menyusui menghakimi ibu lain yg melahirkan per cesarean dan memberi susu formula untuk bayi nya), mengurus bayi, mengantar anak sekolah, memasak, merapikan rumah, memompa asi, dan mencoba menyelesaikan segalanya sendiri.

Disaat Marlo merasa tidak sanggup lagi, dia putuskan untuk menyewa night baby sitter. Tugasnya seperti baby sitter biasa tetapi yg ini bekerja di malam hari, 11.30 malam sampai pagi, dia juga yg membangunkan Marlo untuk menyusui bayi nya di tengah malam. Baby sitter ini bernama Tully. Dan dari sini jalan cerita nya berubah.. Tully membantu Marlo di dalam segala hal.

Nah, hal yang paling menarik dari film ini adalah.. Kita tidak pernah tahu apakah Tully beneran exist, atau Tully sebetulnya adalah teman khayalan Marlo yang sudah depresi berat… ending film nya mirip dengan cerita life of Pi ( versi buku ya…) dimana khayalan dan realita saling terajut jadi satu, dibilang khayalan tapi detail nya begitu real… Dibilang realita.. Ah mana mungkin itu terjadi…

Menjadi ibu rumah tangga yang sehat dan bahagia di jaman pinterest dan instagram dan Facebook dan segala sosial media lain adalah hal yang teramat sulit. selalu saja ada ibuk ibuk yang Lebih rapi, Lebih ramping, Lebih sukses, Lebih terampil, Lebih cantik… Jauuuuuhhh Lebih cantik, dibanding diri sendiri.
So from the bottom of my heart I send you a note… For every mother out there,
May you be happy
May you be healthy
May you be safe
May you be calm.

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s